Bunga ...
![]() |
Muara Enim, 2019 |
Di tepi jalan ia tetap indah meskipun tak terawat. Ia mandiri dan berani. Berdiri seorang diri, tak pernah menatap iri. Angin menjadi temannya berbagi cerita, membisikkan cerita tentang perjalanannya hari ini. Matahari yang selalu menemani membuatnya merasa tak sendiri. Juga hujan yang datang sesekali menyampaikan pesan langit, jadi hal yang paling dinanti.
Dia akan tetap berada di sini, hingga suatu saat nanti seseorang memetik. Merelakan diri, pamit pergi pada teman-teman yang selalu menemani.
Baginya dipetik atau layu dan mati, sama saja. Takdir yang harus dijalani. Cukup Angin, Matahari, Hujan dan Langit menjadi saksi bahwa hidupnya bahagia dan berarti.
Rima, Palembang 2020.
Comments
Post a Comment